Senin, 12 Juli 2010 – 5:37 WIB
JOHANNESBURG (Pos Kota) – Untuk pertama kalinya Tim Matador Spanyol sukses meraih trofi Piala Dunia 2010, usai menaklukkan Belanda dalam drama partai final di Stadion Soccer City, Johannesburg, Senin (12/7) dinihari WIB. Bukan sekadar menjadi juara, ‘genarasi emas’ Spanyol bahkan mendominasi daftar kandidat pemain terbaik Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel), sekaligus mencatat nama penyerang David Villa dalam papan topskor.
Kerasnya laga ini dibuktikan dengan 14 kartu kuning yang dikeluarkan wasit asal Inggris, Howard Webb, termasuk Andres Iniesta setalah merayakan golnya pada babak tambahan waktu kedua setelah kedua tim bermain imbang tanpa gol selama waktu normal 90 menit. Ini merupakan trofi kedua Spanyol secara beruntun setelah sebelumnya Iker Casillas dkk meraih gelar juara Eropa 2008.
“Ini luar biasa, terutama saat Anda melihat bagaimana cara kami menang. Tidak ada kata-kata yang bisa melukiskan perasaan saya sekarang. Setelah mencetak gol, saya hanya berpikir tentang keluarga dan semua orang yang saya cinta, meski semua ini adalah hasil dari kerja keras kami selama ini,” ujar Iniesta seperti yang dilansir football365, Senin (12/7).
Ini jelas merupakan pembuktian pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque untuk bisa mengikuti jejak kesuksesan pendahulunya, Luis Aragones yang sebelumnya juga sukses mempersembahkan Piala Eropa 2008 bagi Tim Matador. Namun pelatih berusia 59 ini menolak dsamakan dengan figur Aragones. Maklum, ia hanya ingin menjadi sosok seorang ayah bagai para pemainnya.
“Untuk menjadi figur ayah tidak cukup untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Anda harus punya kualitas lain yang tidak diketahui orang dimana saya punya segudang pengalaman untuk mendapatkan rasa hormat dari pemain saya,” kata del Bosque yang sempat diragukan kapasitasnya sebagai pelatih setelah gagal di Piala Konfederasi 2009 setelah Spanyol disingkirkan Amerika Serikat.
Hal itu diakui Fernando Torres yang selama ini tetap dipercaya Del Bosque berada dalam skuadnya, meski tidak bisa memecahkan satu gol pun di Piala Dunia 2010. “Tentu saja Del Bosque adalah seorang pelatih yang sangat baik. Dia melatih Real Madrid selama bertahun-tahun, dengan bintang-bintang terbesar di dunia pada waktu itu. Dia tentu tahu persis bagaimana cara menangani para pemain,” katanya seperti yang dikutip AFP, Senin (12/7).
Hal senada juga diakui Sergio Ramos tentang Del Bosque. “Kami mencintai filosofinya. Dia adalah pelatih yang hebat, dia sangat lembut dan sangat tertarik pada kesejahteraan para pemain,” jelas Ramos.
Casillas Juga Pahlawan
|
Ia dijuluki Santo Iker bukan tanpa alasan. Andres Iniesta boleh saja jadi pencetak gol kemenangan Spanyol atas Belanda, tapi Iker Casillas juga layak disebut sebagai pahlawan.
Kalau tidak ada peran Casillas, barangkali Spanyol tidak akan jadi juara. Di final saja ia membuat setidaknya dua penyelamatan luar biasa yang menyelamatkan gawangnya dari serbuan pemain Belanda.
Penyelamatan gemilang itu dibuat Casillas di babak kedua. Di menit 61, Casillas berhadapan satu lawan satu dengan penyerang Belanda, Arjen Robben. Robben menyepak bola, tapi Casillas menghalaunya dengan kaki kanan.
Di menit 83, Casillas kembali beraksi; kembali serbuan tunggal Robben ia jinakkan. Kali ini kiper Real Madrid itu dengan jitu menyerobot bola dari kaki Robben dan memeluknya.
Selain dua penyelamatan kelas dunia itu, Casillas juga cekatan menjaga gawangnya dalam kesempatan-kesempatan lain. Alhasil, gawang Spanyol pun tetap perawan selama 120 menit.
Tidak cuma saat menghadapi Belanda, Casillas juga tampil mantap nyaris sepanjang turnamen. Ia cuma kebobolan dua kali, satu dari Swiss saat Matador kalah 0-1 dan satu dari Chile kala La Furia Roja menang 2-1.
Selain dua kesempatan itu, Casillas tak pernah kebobolan. Saat meladeni Paraguay di perempatfinal, kiper 28 tahun itu juga tampil hebat dengan menahan penalti Oscar Cardozo.
Sangat layak kemudian bila Casillas didapuk sebagai pemenang Sarung Tangan Emas sebagai tanda kiper terbaik Piala Dunia 2010. Selamat Spanyol, selamat Casillas. |